Hidroponik adalah budidaya menanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan cara memanfaatkan air. Satu hal yang sangat ditekankan dalam hidroponik adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Teknik menanam hidroponik membutuhkan air lebih sedikit jika dibandingkan dengan teknik menanam di tanah pada umumnya.
Budidaya sayuran bisa dilakukan dengan cara hidroponik. Sayuran yang umum ditanam dengan cara hidroponik adalah selada, kangkung, bayam, seledri, tomat, dan sebagainya. Menanam tanaman dengan sistem hidroponik merupakan cara yang ramah lingkungan karena budidayanya tidak membutuhkan pestisida secara berlebihan. Sistem hidroponik pun dapat menjadi solusi untuk berkebun di lahan yang sempit atau terbatas (urban farming).
Berikut ini adalah kelebihan bercocok tanam dengan metode hidroponik, antara lain:
- Tidak membutuhkan tanah
- Mampu memberi hasil yang lebih banyak
- Lebih steril dan bersih, baik proses maupun hasilnya
- Media tanam dapat digunakan hingga berulang kali
- Tanaman tumbuh relatif lebih cepat Bebas dari hama atau tanaman pengganggu (gulma)
- Nutrisi tumbuhan dapat dikendalikan dengan lebih sederhana, sehingga lebih efektif dan efisien
- Polusi nutrisi kimia bagi lingkungan lebih rendah, bahkan tidak ada sama sekali
- Air akan terus bersikulasi dan bisa digunakan untuk keperluan lain, contohnya dijadikan akuarium
- Mudah dilakukan di rumah
Teknik penanaman hidroponik sangat cocok dilakukan di rumah, karena lebih bersih dan ramah lingkungan. Tanaman yang diletakkan di dalam ruangan tidak perlu menggunakan tanah, sehingga tidak akan ada tanah yang jatuh berserakan dan membuat kotor.
Di Desa Jawa Laut budidaya tanaman sayuran ini telah dilakukan salah satu warga, Hj. Hanifah seorang anggota Kelompok Wanita Tani Cempaka Indah sudah menerapkan budidaya tanaman melalui sistem hidroponik dan telah merasakan manfaatnya. Selain dikonsumsi untuk kebutuhan pangan keluarga juga dapat meningkatkan ekonomi keluarga karena hasil panen yang berlimpah dengan waktu yang singkat ini telah banyak pembelinya.